Selasa, 26 April 2011

SI HITAM MANIS NORIT (OBAT SAKIT PERUT)






Arang adalah sisa pembakaran yang belum menjadi abu, berwarna hitam, biasanya tak berbau dan tak berasa. Dan telah lama dikenal serta banyak manfaatnya bagi kehidupan manusia. Dalam kehidupan sehari-hari dapat digunakan sebagai bahan bakar, penyala tungku dan lain sebagainya. Bahkan di Singapura negara kota yang miskin hutan itu, arang sangat tinggi nilainya,komoditi yang menarik  dalam dunia perdagangan.

Penggunaan “bubuk arang” (Carbo adsorbens) terus berlangsung sampai sekarang, walaupun tidak begitu populer lagi. Disamping itu industri farmasi di Indonesia, belakangan ini telah mengalami kemajuan yang pesat serta menggembirakan. Berbagai obat dengan komposisi yang akurat bahkan terkadang diiringi iklan selangit, mampu menjangkau lapisan masyarakat disegenap pelosok tanah air.  Jumlah obat yang beredar dinegeri kita kini tercatat ribuan macam, dari jumlah itu, yang menggunakan bubuk arang aktif dapat dihitung dengan jari.
Pada zaman penjajahan Belanda di negeri kita, bubuk arang dalam bidang kefarmasian dibedakan tiga jenis yang dipakai sebagai bahan baku obat, yaitu Arang- hewan (Carbo animalis), Arang
-kayu (Carbo ligni) dan Arang-aktif (Carbo adsorbens). Waktu itu, arang aktif dipakai dalam pengobatan sehari-hari dengan formula Norit-Poeders, yang mengandung zat aktif tunggal Carbo adsorbens. Khasiatnya sebagai antidotum (racun) dan obat sakit perut.
Di Indonesia yang dipergunakan sebagai obat adalah Arang-aktif yang disuguhkan dalam bentuk “tablet” dengan komposisi tunggal Karbon-aktif 250 mg/tablet dan dalam bentuk kombinasi lain. Bubuk karbon aktif ini merupakan bahan baku resmi sebagai sediaan obat, seperti yang pernah tercantum dalam buku Farmakope Indonesia dengan nama resmi Carbo-adsorbens (Latin). Nama populer- nya ialah Norit, Arang-pengadsorbsi, Arang-jerap dan terkadang disebut Carbo medicinalis.
Norit terbuat dari bahan karbon aktif yang bahan bakunya bisa dari kulit pohon, kulit kacang, batu bara, dan lain-lain. Kemudian bahan karbon ini diaktifkan dengan proses kimia, yaitu dengan mencampurkannya dengan senyawa asam, mengukusnya dengan uap, atau dengan gas bertemperatur tinggi sehingga menajadi arang berwana hitam tetapi tidak berbau dan berasa.

Jika dilihat dengan mikroskop, terlihat pori-pori dalam jumlah yang sangat besar. Pori-pori ini mempunyai ukuran yang bermacam-macam. Pori-pori yang berukuran lebih dari 50 nm disebut macropores, 2 nm – 50 nm mesopores, dan di bawah 2 nm micropores. Jika kita hitung, maka 1 gram karbon aktif mempunyai luas permukaan pori-pori 0,5 sampai 1,5 kilometer persegi.

Serbuk karbon (norit), yang dibuat dalam bentuk pil atau tablet, apabila diminum dapat menyembuhkan sakit perut dengan cara absorpsi. Dalam usus, norit dengan air akan membentuk sistem koloid yang mampu mengabsorpsi dan membunuh bakteri-bakteri berbahaya yang menyebabkan sakit perut.

Sumber :
http://doktersarap.blogspot.com/2009/05/obat-sakit-perut.html, diakses tanggal 27 april 2011, pukul 20.00 WIB.
http://sonofsuparman.wordpress.com/2008/07/11/norit-karbon-aktif/, diakses tanggal 27 april 2011, pukul 20.05 WIB.
http://lakzmie.blogspot.com/2008_11_01_archive.html, diakses tanggal 27 april 2011, pukul 20.10 WIB.

2 komentar:

  1. Bagus ses artikelnya ,.. ehm,, muw tnya neh bagaimana cara kerja sistem koloid pada tubuh kita sehingga norit bisa mengatasi sakit perut ?

    BalasHapus
  2. Good .
    Saya ingin menanyakan. Apakah bisa pil arang ini untuk mengatsi sakit pada saluran ginjal tepatnya perut bagian kiri bawah?

    BalasHapus